NAMA: FIKRI BAIHAQI
NPM: 2010631060080
KELAS: 5C - PENDIDIKAN SOSIAL BUDAYA
Resume Ilmu Sosial dan Budaya Dasar oleh Mumtazinur, MA (BAB 1-4)
A. BAB 1 (PENGANTAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR)
Secara umum, ilmu pengetahuan dapat dikategorikan kepada tiga macam yaitu:
- Ilmu alamiah (natural science)
- Ilmu Sosial (sosial science)
- Pengetahuan Budaya (the humanities)
Ilmu sosial dasar merupakan usaha untuk
memberikan pengetahuan dasar bagi mahasiswa
mengenai konsep dasar ISD untuk mengkaji
gejala sosial dalam masyarakat sehingga dapat
meningkatkan kepekaan sosial.
Ilmu Budaya Dasar (IBD) termasuk kedalam
kelompok ilmu budaya (the humanities), tetapi
tidak identik dengan pengetahuan budaya itu
sendiri. Pengetahuan budaya mengkaji masalah
nilai manusia sebagai makhluk berbudaya,
sedangkan IBD mengkaji masalah kemanusiaan
dan budaya. IBD adalah suatu pengetahuan yang menelaah berbagai masalah kemanusiaan dan
budaya, dengan menggunalan pengertian yang
berasal dari dan telah dikembangkan oleh
berbagai bidang pengetahuan atau keahlian.
ISD memberikan pengetahuan dasar kepada
mahasiswa yang diharapakan dapat menghadapi
serta memberikan pemecahan pada masalah-masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan
masyarakat.
Adapun ruang lingkup ISD meliputi :
- Individu, keluarga dan masyarakat
- Masyarakat desa dan masyarakat Kota
- Masalah penduduk
- Pelapisan sosial
- Pemuda dan sosialisasi
- Ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemiskinan.
Pokok kajian IBD adalah aspek kehidpan
yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah
kemanusiaan dan budaya, hakikat manusia yang
satu serta sistem nilai budaya. Adapun ruang
lingkup dalam matakuliah IBD mencakup hal-hal
berikut:
- Manusia dan pandangan hidup
- Manusia dan keindahan
- Manusia dan keadilan
- Manusia dan cinta kasih
- Manusia dan tanggungjawab
- Manusia dan kegelisahan
- Manusia dan harapan
Berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa kajian ISBD mencakup
masalah sosial dan masalah budaya serta
keberadaan manusia sebagai subjek bagi masalah
tersebut. Manusia diharapkan dapat mememiliki
wawasan sosial, menumbuhkan kepekaan dan
empati pada masalah sosial serta mencari
pemecahannya.
ISBD sebagai perpaduan dari ISD dan IBD
memberikan pengetahuan dasar mengenai konsep
budaya dan sosial kepada mahasiswa sehingga
mampu untuk menganalisa masalah sosial,
kemanusiaan serta masalah budaya dilingkungan
sekitar. Berikutnya dari adanya keilmuan ini
diharapkan mahasiswa dapat memiliki sikap
peka, tanggap dan berpikir kritis akan keadaan
lingkungan sekitar serta menemukan pemecahan
akan masalah sosial yang dihadapi.
B. BAB 2 (MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK
BUDAYA)
Beberapa ahli mengemukakan pendapat
mereka mengenai definisi budaya yaitu sebagai
berikut :
- Menurut Koentjaranigrat, kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar beserta dari hasil budi pekertinya.
- Menurut Selo Soemarjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah saranan hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
- Menurut Herkovits, kebudayaan adalah sebagai suatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi lain, yang kemudian disebut sebagai superorganik.
Dari berbagai definisi diatas dapat diperoleh
pengertian dari kebudayaan yaitu hasil pikir dan
olah daya manusia atas alam. Sistem kebudayaan
juga miliputi sistem ide atau gagasan yang
berasal dari manusia. Sehingga, kebudayaan juga
dapat bersifat abstrak atau tak terlihat.
Dapat dijelaskan bahwa pola hubungan
antara manusia merupakan pola hubungan yang
saling terkait. Kebudayaan lahir karena adanya
manusia. Hasil interaksi antar manusia dalam
kehidupan sosial melahirkan kebudayaan yang
berasal dari hasil olah pikir dan kemampuan
manusia. Kebudayaan pun semakin berkembang
karena adanya peran manusia yang tetap
melaksanakan atau mempertahankan kebudayaan
tersebut. Namun, meskipun demikian
kebudayaan tidak akan hilang meskipun satu
generasi punah. Kerena kebudayaan akan terus diturunkan atau diwariskan kepada generasi
berikutnya.
Oleh karena itu, karena manusia adalah
pencipta budaya maka manusia disebut juga
sebagai makhluk berbudaya. Wujud kebudayaan
yang ditunjukkan oleh manusia merupakan
bentuk eksistensi manusia di dunia. Berdasarkan
pada hasil atau peninggalan budaya manusia
dunia dapat melakukan rekam jejak atas sejarah
panjang perjalanan manusia di dunia sehingga
dapat diketahui oleh generasi penerus manusia.
C. BAB 3 (MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK
INDIVIDU DAN SOSIAL)
Unsur penyusun diri manusia yaitu fisikatau
disebut juga dengan raga atau jasmani memiliki
fungsi yaitu untuk membantu manusia melakukan
pekerjaan fisik atau melakukan aktivitas sehari-hari. Manusia berjalan, bekerja bahkan tertawa
dan kegiatan lainnya dijalankan oleh fisik
manusia. Oleh karena itu, unsur
raga/jasmani/fisik ini memiliki peran yang cukup
signifikan dalam hidup manusia.
Disamping itu manusia juga terdiri dari
unsur jiwa atau disebut juga sebagai unsur rohani atau psikis. Unsur ini termasuk didalamnya
perasaan, emosional, unsur relijius dan lain
sebagainya. Unsur ini akan mempengaruhi
tindakan manusia dari dalam. Hal ini berarti
tindakan manusia sangat berkorelasi dengan
kondisi jiwanya. Seseorang yang bertingkahlaku
baik akan dihubungkan dengan kondisi kejiwaan
yang sehat, dan begitu pula sebaliknya tindakan
seseorang yang dinilai tidak baik akan dikaitkan
dengan kondisi kejiwaannya.
Korelasi ini berkaitan dengan peran yang
saling melengkapi antara unsur jiwa dan unsur
raga pada manusia. Jiwa manusia merupakan satu
kesatuan dengan raganya untuk selanjutnya
melakukan aktivitas atau kegiatan sehari-hari.
Kegiatan manusia tidak semata-mata digerakkan
oleh jasmaninya, tetapi juga aspek rohaninya.
Sehingga penting sekali bagi setiap manusia
untuk memelihara unsur jiwa dan raganya.
Sedangkan manusia
sebagai makhluk sosial adalah manusia yang
senantiasa hidup dengan manusia lainnya atau
hidup bermasyarakat. Manusia tidak mampu
mewujudkan potensi atau kebutuhan dirinya
seorang diri. Manusia membutuhkan manusia
lain untuk mencukupi kebutuhannya.
Kebutuhan manusia dapat terpenuhinya
melalui adanya interaksi sosial dengan manusia
atau kelompok lainnya. Interaksi ini pada
akhirnya akan membentuk kehidupan
berkelompok pada manusia. Berbagai jenis
kelompok sosial tumbuh dan berkembang seiring
dengan kebutuhan manusia untuk melakukan
interaksi.
D. BAB 4 (MANUSIA DAN PERADABAN)
Menurut Samuel Huntington dalam bukunya
The Clash of Civilization (2001) mendefinisikan
peradaban sebagai “the highest social gruping of
people and the broadest level of cultural identity
people have short of that which distinguish
humans from other species”.
Penguasan masyarakat terhadap ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni merupakan salah
satu indikator adanya peradaban. Suatu
peradaban tentulah ditunjang oleh tingginya dan
penguasaan masyarkat terhadap keilmuan.
Penguasaan yang baik dan kekinian terhadap
keilmuan tentunya akan melahirkan kecanggihan
teknologi, dan seni akan ikut menyertai
perkembangan dua hal tersebut.
Berikut adalah beberapa contoh bentuk
perdaban yang diakui dunia. Namun demikian, dunia tidak hanya didominasi oleh satu
peradaban besar tersebut. Huntington (2001)
mengidentifikasi adanya 9 peradaban besar dunia
saat ini yaitu:
- Peradaban barat atau disebut peradaban lama yang berpusat di Eropa Barat, Amerika Utara dan Australia.
- Peradaban Amerika Latin yang dipengaruhi oleh agama Katholik, menyebar di negara-negara Amerika Selatan.
- Peradaban Muslim atau Islam yang berpusat di Timur Tengah dan Afrika Utara.
- Peradaban Hindu di India
- Peradaban Budha di Mongolia
- Peradaban Jepang
- Peradaban Afrika
- Peradaban Cina
- Peradaban Orthodoks yang berada dibekas wilayah Yugoslavia.
Peradaban selalu memiliki perubahan dan
perkembangan seiring dengan perputaran zaman
atau masa. Menurut Arnold Y. Toynbee, seorang
sejarawan asal Inggris, peradaban itu lahir dari
teori Challenge and respons.
Peradaban global yang terjadi saat ini tidak dapat
dipisahkan dari globalisasi. Ada yang
beranggapan globalisasi sebagai sebuah proses
sosial, proses sejarah, atau bahkan proses alamiah
yang terjadi dengan sendirinya. Namun, intinya
globalisasi akan mengenyampingkan batas-batas
geografis ekonomi, dan budaya masyarakat
dunia.
(2019, June). ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR. In ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR. LEMBAGA KAJIAN KONSTITUSI INDONESIA (LKKI).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar