Selasa, 11 Oktober 2022

RESUME "ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR" OLEH MUMTAZINUR, MA

NAMA: FIKRI BAIHAQI

NPM: 2010631060080

KELAS: 5C - PENDIDIKAN SOSIAL BUDAYA


Resume Ilmu Sosial dan Budaya Dasar oleh Mumtazinur, MA (BAB 1-4) 


A. BAB 1 (PENGANTAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR)

Secara umum, ilmu pengetahuan dapat dikategorikan kepada tiga macam yaitu: 

  1. Ilmu alamiah (natural science) 
  2. Ilmu Sosial (sosial science) 
  3. Pengetahuan Budaya (the humanities) 
Ilmu sosial dasar merupakan usaha untuk memberikan pengetahuan dasar bagi mahasiswa mengenai konsep dasar ISD untuk mengkaji gejala sosial dalam masyarakat sehingga dapat meningkatkan kepekaan sosial. 

Ilmu Budaya Dasar (IBD) termasuk kedalam kelompok ilmu budaya (the humanities), tetapi tidak identik dengan pengetahuan budaya itu sendiri. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai manusia sebagai makhluk berbudaya, sedangkan IBD mengkaji masalah kemanusiaan dan budaya. IBD adalah suatu pengetahuan yang menelaah berbagai masalah kemanusiaan dan budaya, dengan menggunalan pengertian yang berasal dari dan telah dikembangkan oleh berbagai bidang pengetahuan atau keahlian.

ISD memberikan pengetahuan dasar kepada mahasiswa yang diharapakan dapat menghadapi serta memberikan pemecahan pada masalah-masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Adapun ruang lingkup ISD meliputi : 
  1. Individu, keluarga dan masyarakat 
  2. Masyarakat desa dan masyarakat Kota 
  3. Masalah penduduk 
  4. Pelapisan sosial
  5. Pemuda dan sosialisasi 
  6. Ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemiskinan.

Pokok kajian IBD adalah aspek kehidpan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya, hakikat manusia yang satu serta sistem nilai budaya. Adapun ruang lingkup dalam matakuliah IBD mencakup hal-hal berikut: 
  1. Manusia dan pandangan hidup 
  2. Manusia dan keindahan 
  3. Manusia dan keadilan 
  4. Manusia dan cinta kasih 
  5. Manusia dan tanggungjawab 
  6. Manusia dan kegelisahan 
  7. Manusia dan harapan
Berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kajian ISBD mencakup masalah sosial dan masalah budaya serta keberadaan manusia sebagai subjek bagi masalah tersebut. Manusia diharapkan dapat mememiliki wawasan sosial, menumbuhkan kepekaan dan empati pada masalah sosial serta mencari pemecahannya.

ISBD sebagai perpaduan dari ISD dan IBD memberikan pengetahuan dasar mengenai konsep budaya dan sosial kepada mahasiswa sehingga mampu untuk menganalisa masalah sosial, kemanusiaan serta masalah budaya dilingkungan sekitar. Berikutnya dari adanya keilmuan ini diharapkan mahasiswa dapat memiliki sikap peka, tanggap dan berpikir kritis akan keadaan lingkungan sekitar serta menemukan pemecahan akan masalah sosial yang dihadapi.


B. BAB 2 (MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA)

Beberapa ahli mengemukakan pendapat mereka mengenai definisi budaya yaitu sebagai berikut :
  1. Menurut Koentjaranigrat, kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar beserta dari hasil budi pekertinya. 
  2. Menurut Selo Soemarjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah saranan hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. 
  3. Menurut Herkovits, kebudayaan adalah sebagai suatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi lain, yang kemudian disebut sebagai superorganik.
Dari berbagai definisi diatas dapat diperoleh pengertian dari kebudayaan yaitu hasil pikir dan olah daya manusia atas alam. Sistem kebudayaan juga miliputi sistem ide atau gagasan yang berasal dari manusia. Sehingga, kebudayaan juga dapat bersifat abstrak atau tak terlihat. 


Dapat dijelaskan bahwa pola hubungan antara manusia merupakan pola hubungan yang saling terkait. Kebudayaan lahir karena adanya manusia. Hasil interaksi antar manusia dalam kehidupan sosial melahirkan kebudayaan yang berasal dari hasil olah pikir dan kemampuan manusia. Kebudayaan pun semakin berkembang karena adanya peran manusia yang tetap melaksanakan atau mempertahankan kebudayaan tersebut. Namun, meskipun demikian kebudayaan tidak akan hilang meskipun satu generasi punah. Kerena kebudayaan akan terus diturunkan atau diwariskan kepada generasi berikutnya. 

Oleh karena itu, karena manusia adalah pencipta budaya maka manusia disebut juga sebagai makhluk berbudaya. Wujud kebudayaan yang ditunjukkan oleh manusia merupakan bentuk eksistensi manusia di dunia. Berdasarkan pada hasil atau peninggalan budaya manusia dunia dapat melakukan rekam jejak atas sejarah panjang perjalanan manusia di dunia sehingga dapat diketahui oleh generasi penerus manusia.


C. BAB 3 (MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL)

Unsur penyusun diri manusia yaitu fisikatau disebut juga dengan raga atau jasmani memiliki fungsi yaitu untuk membantu manusia melakukan pekerjaan fisik atau melakukan aktivitas sehari-hari. Manusia berjalan, bekerja bahkan tertawa dan kegiatan lainnya dijalankan oleh fisik manusia. Oleh karena itu, unsur raga/jasmani/fisik ini memiliki peran yang cukup signifikan dalam hidup manusia.

Disamping itu manusia juga terdiri dari unsur jiwa atau disebut juga sebagai unsur rohani atau psikis. Unsur ini termasuk didalamnya perasaan, emosional, unsur relijius dan lain sebagainya. Unsur ini akan mempengaruhi tindakan manusia dari dalam. Hal ini berarti tindakan manusia sangat berkorelasi dengan kondisi jiwanya. Seseorang yang bertingkahlaku baik akan dihubungkan dengan kondisi kejiwaan yang sehat, dan begitu pula sebaliknya tindakan seseorang yang dinilai tidak baik akan dikaitkan dengan kondisi kejiwaannya.

Korelasi ini berkaitan dengan peran yang saling melengkapi antara unsur jiwa dan unsur raga pada manusia. Jiwa manusia merupakan satu kesatuan dengan raganya untuk selanjutnya melakukan aktivitas atau kegiatan sehari-hari. Kegiatan manusia tidak semata-mata digerakkan oleh jasmaninya, tetapi juga aspek rohaninya. Sehingga penting sekali bagi setiap manusia untuk memelihara unsur jiwa dan raganya. 

Sedangkan manusia sebagai makhluk sosial adalah manusia yang senantiasa hidup dengan manusia lainnya atau hidup bermasyarakat. Manusia tidak mampu mewujudkan potensi atau kebutuhan dirinya seorang diri. Manusia membutuhkan manusia lain untuk mencukupi kebutuhannya.

Kebutuhan manusia dapat terpenuhinya melalui adanya interaksi sosial dengan manusia atau kelompok lainnya. Interaksi ini pada akhirnya akan membentuk kehidupan berkelompok pada manusia. Berbagai jenis kelompok sosial tumbuh dan berkembang seiring dengan kebutuhan manusia untuk melakukan interaksi.

D. BAB 4 (MANUSIA DAN PERADABAN)

Menurut Samuel Huntington dalam bukunya The Clash of Civilization (2001) mendefinisikan peradaban sebagai “the highest social gruping of people and the broadest level of cultural identity people have short of that which distinguish humans from other species”.

Penguasan masyarakat terhadap ilmu pengetahuan, teknologi dan seni merupakan salah satu indikator adanya peradaban. Suatu peradaban tentulah ditunjang oleh tingginya dan penguasaan masyarkat terhadap keilmuan. Penguasaan yang baik dan kekinian terhadap keilmuan tentunya akan melahirkan kecanggihan teknologi, dan seni akan ikut menyertai perkembangan dua hal tersebut.

Berikut adalah beberapa contoh bentuk perdaban yang diakui dunia. Namun demikian, dunia tidak hanya didominasi oleh satu peradaban besar tersebut. Huntington (2001) mengidentifikasi adanya 9 peradaban besar dunia saat ini yaitu:  
  1. Peradaban barat atau disebut peradaban lama yang berpusat di Eropa Barat, Amerika Utara dan Australia. 
  2. Peradaban Amerika Latin yang dipengaruhi oleh agama Katholik, menyebar di negara-negara Amerika Selatan. 
  3. Peradaban Muslim atau Islam yang berpusat di Timur Tengah dan Afrika Utara. 
  4. Peradaban Hindu di India 
  5. Peradaban Budha di Mongolia 
  6. Peradaban Jepang 
  7. Peradaban Afrika 
  8. Peradaban Cina 
  9. Peradaban Orthodoks yang berada dibekas wilayah Yugoslavia. 
Peradaban selalu memiliki perubahan dan perkembangan seiring dengan perputaran zaman atau masa. Menurut Arnold Y. Toynbee, seorang sejarawan asal Inggris, peradaban itu lahir dari teori Challenge and respons.

Peradaban global yang terjadi saat ini tidak dapat dipisahkan dari globalisasi. Ada yang beranggapan globalisasi sebagai sebuah proses sosial, proses sejarah, atau bahkan proses alamiah yang terjadi dengan sendirinya. Namun, intinya globalisasi akan mengenyampingkan batas-batas geografis ekonomi, dan budaya masyarakat dunia.


(2019, June). ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR. In ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR. LEMBAGA KAJIAN KONSTITUSI INDONESIA (LKKI).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WHAT ARE THE OPPORTUNITIES AND CHALLENGES OF E-LEARNING IN INDONESIA IN THE AFTERMATH OF THE PANDEMIC?

By Fikri Baihaqi | 29 April 2023 E-learning is the use of electronic devices and the internet to deliver educational or training informati...